Orang Indonesia kebanyakan suka terlalu berlebihan dalam menghadapi sesuatu, terlalu lebay gitu, overrated, contohnya, kelahiran bayi.
Ketika seorang bayi hendak lahir, diruang tunggu rumah sakit, sang Ayah berjalan gelisah, mondar-mandir, kadang merokok lebih banyak dari biasanya, setelah sang bayi lahir, akan disambut dengan sukacita, penuh kebahagiaan, dan ketakjuban, betapa besar kuasa Allah bisa menciptakan manusia baru, dalam rahim seorang wanita, seorang ibu, Orang Indonesia begitu, atau semua orang di dunia begitu? Nah kalo Ayah saya lain, begitu saya lahir, dan diberitahu sama dokter kalo bayinya perempuan, dia marah. Dia malah marah sama Tuhan, dia merasa ditipu, karena selama masa kandungan, ciri-ciri yang ditunjukkan sama si jabang bayi, well, dalam kasus ini, Saya, menunjukkan bahwa saya ini laki, jadi si Ayah merasa Tuhan mengubah jenis kelamin saya dalam sekejap, padahal itu mustahil. Mungkin saya memang menunjukkan ciri-ciri bayi laki semasa dalam kandungan, tapi bukan berarti saya laki, buktinya saya terlahir perempuan. Dan entah masih dalam perasaan kecewa dan kerinduan akan seorang bayi laki, si Ayah sering mendandani saya seperti laki, dan entah kenapa, saya pun tingkah lakunya tidak seperti anak perempuan. Ayah memotong cepak rambut saya, selalu cepak sampai saya kelas 3 SD(?!). Lalu saya kebanyakan pakai celana pendek, daripada rok, saya juga dianggap terlalu aktif untuk seorang anak perempuan, kalo disuapin makan, ga pernah dalam satu tempat, pasti, satu suap, lalu berkelana, satu suap, berkelana lagi. Pernah, dalam satu kali makan, saya menghabiskan waktu makan pagi sampai makan siang, sehingga setelah makan pagi itu, 2 jam setelahnya saya makan siang. Sering juga disebut sebagai trouble maker, begitu saya menemukan hal baru, saya langsung "bermain" dengan benda itu. Sebagai contoh, menemukan gunting-lalu taplak meja dan sprei jadi korban, menemukan parfum-air minum dalam gelas ibu jadi 'beverage baru' (untung ibu cepat menyadari, dan tidak sempat meminumnya), menemukan kartu kredit-jadi bahan puzzle, menemukan sambel-senjata makan tuan, mata saya sendiri jadi korban, menemukan perhiasan emas-bermain hide and seek, dan menjadi ibu dermawan, atau dalam kasus ini, anak dermawan. Semua hal yang saya lakukan, membuat semua orang terllibat masalah, dan si Ayah memarahi semua orang, juga saya, tapi apa reaksi saya? diam, tanpa reaksi, seperti anak autis. Itulah Orang Indonesia, atau cuma saya aja?!
Menjelang berapa harinya, atau berapa bulannya si bayi itu, diadakan sukuran. Orang Indonesia memang begitu, suka ngada-ngadain. Tapi bagus juga sih, soalnya biasanya di acara itu si bayi, dikasi berbagai macam kado: mainan, popok, selimut, kaos kaki, berdus-dus makanan bayi. Jadi yah..menurut saya kebiasaan Orang Indonesia yang ini cukup menguntungkan, dan mungkin saya juga akan mengadakan acara ini, kalo nanti saya punya bayi.
Setelah beberapa tahun berselang, si anak sudah mulai merangkak, lalu berjalan, dan berbicara, keseimbangan sudah mulai stabil, dan si anak pun merayakan ulang tahun!! Orang Indonesia masih suka merayakan ulang tahun seperti ini, dalam rangka membuat anaknya merasa bahagia, diperhatikan, dan yang paling saya suka, diberi kado. Saya pun dirayakan ulang tahunnya, entah sampai 3 atau 7 tahun, saya lupa. Di ulang tahun saya, teman dan saudara diundang, yah..saya tidak ingat semua itu, kalo tidak ada foto. Entah kenapa saya memang mungkin punya masa kecil yang tidak bahagia, sehingga saya tidak ingat masa kecil saya.
Logikanya, ulang tahun itu, berarti bertambahnya usia kita, dan berkurangnya sisa waktu kita di kehidupan, tapi kok malah dirayain yah?! Aneh-aneh aja, Orang Indonesia suka mengikuti adat yang asalnya bukan berasal dari negara kita, tapi ya..berhubung si anak bahagia, dan diberi kado, mungkin kalo saya punya anak nanti, akan saya rayakan juga, selama beberapa tahun pertama, kalo punya duit..
atjiethink.blogspot.com !!
Ini blog saya yang baru, sebelumnya beralamat atjie-lovestoshout.blogspot.com, tapi karena terlalu panjang, dan saya kira itu isinya sampah smua, jadi saya bikin yang baru deh!!
kasi comment jangan lupa ya!!!
kasi comment jangan lupa ya!!!
Wednesday, August 20, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment