NGINGINTIL..
Hari ini kuterbangun dari mimpi..
Mimpi yang aneh sekaligus indah.
Mimpi ini melibatkan aku dan seorang yang nampak familiar tapi sesungguhnya aku tak mengenalnya, aneh bukan? Yah..namanya juga mimpi..
Dalam mimpi ini, orang tersebut dan aku adalah sepasang orang yang saling mencintai, dan menghabiskan hari-hari bersama.
Sungguh romantis..
Dalam mimpi ini aku memakai sweater mickey mouse, maka ketika kuterbangun di pagi harinya, kuputuskan untuk memakai sweater mickey mouse hari ini, siapa tahu sang pangeran muncul hari ini, entah siapapun itu..
Aku pun menuju kampus, dalam rangka menjalankan kewajibanku, sebagai mahasiswa yang berbakti. Aku pergi ke kampus bersama ibu, karena beliau pun mau ada rapat.
Baru sampai parkiran, aku melihat sesosok yang sangat aku tidak doyan melihatnya.
Ya sudahlah ya..ga usah diceritain pula, bagaimana aku sampai tak suka padanya.
Sosok ini, nampak hendak pulang, dan aku melakukan hal yang aku sesali hari itu, hari ini.
Aku memarkir motorku, tak jauh dari tempatnya mematung.
Yang membuat sosok tak diingankan ini, memanggilku..pura-pura ku tak mendengarnya, sampai kedua kali, sampai dengan sangat terpaksa aku menolehkan kepala pada sosok yang tak kudoyan itu. Yang membuat sosok ini berkata,
"Ngapain ci..ke kampus?"
eh..suka-suka gw dong..
"Ngurus pameran.." jawabku asal
"tapi ga ada sapa-sapa Lho..!!"
ya udahlah ya..lu balik aja, knapa?
"yaiyalah..orang baru mulai juga, jam 10!" jawabku, mulai ketus
"emang pamerannya kapan?"
idih..ni anak, pulang ajah sanah!!!
"sabtu ini, dari senin lagi persiapan!!" jawabku, dengan perasaan ingin melempar penggaris besi padanya, agar berhenti bertanya, lebih tepatnya, berhenti bersuara!
"ah..gw ikutan ah..banyakan ga??"
aahhh....ga usah pula lu ikutan..UDAH PULANG AJAH LAGI!!!!!! AAARGGHH,,MALAS AKU MELIHATMU!!
"dikitan banget, ga sampe 10 orang" dalam rangka membuat dia urung.
Lalu sosok ini pun memarkir kembali motornya, dan mematikan mesin, lalu menyimpan kembali helmnya, *ngingintil diriku..
OH..TUHAN!!!!
Dengan wajah memelas, dan perasaan yang memelas juga, aku mengutuk dalam hati, dan ibu, yang sudah berjalan duluan, berada di gedung kimia, melambaikan tangannya padaku..
Aku pun membalas lambaiannya, dengan wajah memelas.
Hiks..!
Berharap di kampus sudah ada yang lain, sehingga tak perlu kubuang waktuku dengan kesialan bersama sosok "unwanted" ini..and, you know what?
Yupp...di kelas ga ada sapa2...PERFECT!!
Dan sosok ini masih *ngingintil diriku di belakang, berjalan mengelilingi kelas, lalu berkata bahwa karya-karya kita sudah ada yang memasangi ke panel pameran..
dasar bodoh, idiot, imbisil!!!
Entah IQ nya berapa, bukankah sudah jelas tadi kukatakan bahwa dari senin, aku dan teman-teman mempersiapkan pameran, sudah jelaslah pasti kami-kami lah yang memasang itu semua, ngapain pula tu anak ngomong begitu, seakan-akan aku baru hari itu datang ke kampus..
Lalu dia menuju tugas yang berbahan gipsum, miliknya, yang sudah kami tata sedemikian rupa di atas alas karton hitam. Dengan polosnya dia menggeser posisi si gipsum punyanya, yang membuat bekas putih diatas alas hitam tersebut..lagi-lagi ..kebodohan! Dan tentunya tidak mau aku buang energi aku, dengan memarahinya, biarlah dia begitu, sudah dari lahirnya kali, otaknya agak ga beres..
Merasa tuhan sedang memberi peringatan - agar tidak membenci seseorang secara berlebihan, dengan memberiku karma "1jam bersama 'unwanted' creature"- dengan wajah memelas, lagi, aku meninggalkan kelas, turun tangga, meninggalkan sosok yang sedang bicara pada diriku (yang sudah tidak lagi di ruangan yang sama dengannya)
”..eh, ci..mau kemana kamu??....”
Anywhere without you..
Duduk di basement. Menunggu pasukan lain yang sudah memberi kabar lewat sms, bahwa mereka on the way..
Eh..si imbisil ini ikut nimbrung..dia duduk juga di basement!
Oh..shit..oh..damn..
“Ngapain ci, disini..?”
“Nunggu Riri!!”dengan ekspresi yang..sungguh, kalo orang sehat, normal, waras melihatnya, pasti tahu bahwa aku benar-benar, sungguh-sungguh tidak mau membuang energi dengan menghabiskan waktu bersama sosok ini, apalagi mengobrol!!
Malas juga lah, ya..kalo muka gw madep ke depan dia, lalu kupalingkan mukaku kebawah, yang sialnya ku malah melihat seekor kad*l , another creature that I hate, meliuk-meliuk, dengan badannya yang licin, herang, merayap dengan gesitnya, membuatku bergidik, dan lebih memilih sosok manusia di depanku. (Haha..sosok ini dibandingin ma reptil..)
“Ci, kata gw mah, yang laen pada ga dateng kayanya..”
“Kenapa..? Kamu mau pulang? Yaudah pulang ajah..”
..lebih baik ku tak melihatmu..yes..yes..pulang kamu..
“Ah..ga enak lah, ci..kan udah sampai sini..”
Yah..padahal pulang ajah..ahhhhh..TUHAN!!!!
Tiba-tiba kuberjalan pergi..
“Kemana ci??”
Mau tau ajah si lo..
“Jajan..!!” udah, ya..?! ga usah dideskripsiin lagi ekspresi saya..
Menuju kopma..dan membeli minum, lalu berbincang-bincang dengan si Aa penjaga distro..
Tidak lama kemudian, berdatangan lagi teman-teman seperjuanganku, dan kita melangkah menuju ruang pameran, dengan tidak mewaro hal-hal yang diutarakan, diselatankan, dibaratkan, maupun ditimurkan oleh si sosok ini, seakan dia hantu, tidak kelihatan, tidak kedengaran, tapi tentunya, *ngingintil diri kami..
Sampai akhirnya beberapa jam kemudian..
“Ci..udah kan? Ini aja kan?”
“Kenapa? Mau pulang? Sok aja pulang!” dengan tempo yang sangat cepat, yang bahkan kalo orang sehat, normal, waras mendengarnya, pasti tahu bahwa aku benar-benar, sungguh-sungguh mengharapkan sosok ini menghilang dengan segera.
Lalu pulanglah si sosok peniru M. Jackson yang menyedihkan ini.
Ketika tiba waktu makan siang..kita berlima, saya, dan teman-teman seperjuangan, “memanfaatkan uang dengan sebaik-baiknya” untuk jatah makan, kita makan di luar, lalu kembali ke kampus.
Dan kutemukan diriku, terpaku menemukan bekjul berplat nomor belakang **, yang berhelm 2, yaitu tipe kumbang satu-kumbang yang sangat menggemaskan, tentunya-, dan satu lagi helm kulit -helm kulit yang seksi, tentunya-.
Hag..hag…kutahu siapa yang sedang di sekitar sini..ah..sosok idolaku, yang sudah sekian lama tak kubertemu!!! Ahhhh!!!! Ku penasaran sudah seberapa gondrongkah rambutnya yang ikal nan seksi itu sekarang?? Sambil jantung berdegup, timbul tenggelam, mataku lalu..lalu..LALU…beradu pandang dengannya!!!
Dengan sosok idolaku tercinta!!!!
MIKA WANNABE !!!
Ahh..hampir tersenyum aku, dasar bodoh!!
Dasar Aci bodoh!!
Jangan senyum,bego!!
ACT NATURAL!!!!
NATURRAAAA…LLL!!!!!
Melenggang dengan PD-nya, sampai kemudian aku dipanggil..
“CI..!!”
Oh..teman-temanku “singgah” dulu ke warung dalam rangka “memanfaatkan uang dengan sebaik-baiknya”..
Tarik napas…keluarkan perlahan, ulangi 5 kali, tenangkan dirimu, Ci..
Persiapkan dirimu yang akan melewati sosok idolamu!!
(Lebay..yah?? Si Aci?)
Aahhhh…gapapalah hari ini ketemu si sosok imbisil..kalo pulangnya dibayar dengan bertemu sama si Mika Wannabe..
Eh, sebagai catatan, aku memakai sweater Mickey Mouse itu lho, advice dari mimpi romantis yang anonim.
FYI, motif aku beli sweater itu juga demi si MW (Mika Wannabe)..
Hag..hag..
Hanya karena dia pake sweater Mickey Mouse, jadilah si aku menuruti jejaknya..
Hag..Hag..
Ternyata aku juga suka *ngingintil..!!
(*ngingintil = mengekor, ikut-ikutan)
atjiethink.blogspot.com !!
Ini blog saya yang baru, sebelumnya beralamat atjie-lovestoshout.blogspot.com, tapi karena terlalu panjang, dan saya kira itu isinya sampah smua, jadi saya bikin yang baru deh!!
kasi comment jangan lupa ya!!!
kasi comment jangan lupa ya!!!
Sunday, August 31, 2008
Wednesday, August 20, 2008
Orang Indonesia #1
Orang Indonesia kebanyakan suka terlalu berlebihan dalam menghadapi sesuatu, terlalu lebay gitu, overrated, contohnya, kelahiran bayi.
Ketika seorang bayi hendak lahir, diruang tunggu rumah sakit, sang Ayah berjalan gelisah, mondar-mandir, kadang merokok lebih banyak dari biasanya, setelah sang bayi lahir, akan disambut dengan sukacita, penuh kebahagiaan, dan ketakjuban, betapa besar kuasa Allah bisa menciptakan manusia baru, dalam rahim seorang wanita, seorang ibu, Orang Indonesia begitu, atau semua orang di dunia begitu? Nah kalo Ayah saya lain, begitu saya lahir, dan diberitahu sama dokter kalo bayinya perempuan, dia marah. Dia malah marah sama Tuhan, dia merasa ditipu, karena selama masa kandungan, ciri-ciri yang ditunjukkan sama si jabang bayi, well, dalam kasus ini, Saya, menunjukkan bahwa saya ini laki, jadi si Ayah merasa Tuhan mengubah jenis kelamin saya dalam sekejap, padahal itu mustahil. Mungkin saya memang menunjukkan ciri-ciri bayi laki semasa dalam kandungan, tapi bukan berarti saya laki, buktinya saya terlahir perempuan. Dan entah masih dalam perasaan kecewa dan kerinduan akan seorang bayi laki, si Ayah sering mendandani saya seperti laki, dan entah kenapa, saya pun tingkah lakunya tidak seperti anak perempuan. Ayah memotong cepak rambut saya, selalu cepak sampai saya kelas 3 SD(?!). Lalu saya kebanyakan pakai celana pendek, daripada rok, saya juga dianggap terlalu aktif untuk seorang anak perempuan, kalo disuapin makan, ga pernah dalam satu tempat, pasti, satu suap, lalu berkelana, satu suap, berkelana lagi. Pernah, dalam satu kali makan, saya menghabiskan waktu makan pagi sampai makan siang, sehingga setelah makan pagi itu, 2 jam setelahnya saya makan siang. Sering juga disebut sebagai trouble maker, begitu saya menemukan hal baru, saya langsung "bermain" dengan benda itu. Sebagai contoh, menemukan gunting-lalu taplak meja dan sprei jadi korban, menemukan parfum-air minum dalam gelas ibu jadi 'beverage baru' (untung ibu cepat menyadari, dan tidak sempat meminumnya), menemukan kartu kredit-jadi bahan puzzle, menemukan sambel-senjata makan tuan, mata saya sendiri jadi korban, menemukan perhiasan emas-bermain hide and seek, dan menjadi ibu dermawan, atau dalam kasus ini, anak dermawan. Semua hal yang saya lakukan, membuat semua orang terllibat masalah, dan si Ayah memarahi semua orang, juga saya, tapi apa reaksi saya? diam, tanpa reaksi, seperti anak autis. Itulah Orang Indonesia, atau cuma saya aja?!
Menjelang berapa harinya, atau berapa bulannya si bayi itu, diadakan sukuran. Orang Indonesia memang begitu, suka ngada-ngadain. Tapi bagus juga sih, soalnya biasanya di acara itu si bayi, dikasi berbagai macam kado: mainan, popok, selimut, kaos kaki, berdus-dus makanan bayi. Jadi yah..menurut saya kebiasaan Orang Indonesia yang ini cukup menguntungkan, dan mungkin saya juga akan mengadakan acara ini, kalo nanti saya punya bayi.
Setelah beberapa tahun berselang, si anak sudah mulai merangkak, lalu berjalan, dan berbicara, keseimbangan sudah mulai stabil, dan si anak pun merayakan ulang tahun!! Orang Indonesia masih suka merayakan ulang tahun seperti ini, dalam rangka membuat anaknya merasa bahagia, diperhatikan, dan yang paling saya suka, diberi kado. Saya pun dirayakan ulang tahunnya, entah sampai 3 atau 7 tahun, saya lupa. Di ulang tahun saya, teman dan saudara diundang, yah..saya tidak ingat semua itu, kalo tidak ada foto. Entah kenapa saya memang mungkin punya masa kecil yang tidak bahagia, sehingga saya tidak ingat masa kecil saya.
Logikanya, ulang tahun itu, berarti bertambahnya usia kita, dan berkurangnya sisa waktu kita di kehidupan, tapi kok malah dirayain yah?! Aneh-aneh aja, Orang Indonesia suka mengikuti adat yang asalnya bukan berasal dari negara kita, tapi ya..berhubung si anak bahagia, dan diberi kado, mungkin kalo saya punya anak nanti, akan saya rayakan juga, selama beberapa tahun pertama, kalo punya duit..
Ketika seorang bayi hendak lahir, diruang tunggu rumah sakit, sang Ayah berjalan gelisah, mondar-mandir, kadang merokok lebih banyak dari biasanya, setelah sang bayi lahir, akan disambut dengan sukacita, penuh kebahagiaan, dan ketakjuban, betapa besar kuasa Allah bisa menciptakan manusia baru, dalam rahim seorang wanita, seorang ibu, Orang Indonesia begitu, atau semua orang di dunia begitu? Nah kalo Ayah saya lain, begitu saya lahir, dan diberitahu sama dokter kalo bayinya perempuan, dia marah. Dia malah marah sama Tuhan, dia merasa ditipu, karena selama masa kandungan, ciri-ciri yang ditunjukkan sama si jabang bayi, well, dalam kasus ini, Saya, menunjukkan bahwa saya ini laki, jadi si Ayah merasa Tuhan mengubah jenis kelamin saya dalam sekejap, padahal itu mustahil. Mungkin saya memang menunjukkan ciri-ciri bayi laki semasa dalam kandungan, tapi bukan berarti saya laki, buktinya saya terlahir perempuan. Dan entah masih dalam perasaan kecewa dan kerinduan akan seorang bayi laki, si Ayah sering mendandani saya seperti laki, dan entah kenapa, saya pun tingkah lakunya tidak seperti anak perempuan. Ayah memotong cepak rambut saya, selalu cepak sampai saya kelas 3 SD(?!). Lalu saya kebanyakan pakai celana pendek, daripada rok, saya juga dianggap terlalu aktif untuk seorang anak perempuan, kalo disuapin makan, ga pernah dalam satu tempat, pasti, satu suap, lalu berkelana, satu suap, berkelana lagi. Pernah, dalam satu kali makan, saya menghabiskan waktu makan pagi sampai makan siang, sehingga setelah makan pagi itu, 2 jam setelahnya saya makan siang. Sering juga disebut sebagai trouble maker, begitu saya menemukan hal baru, saya langsung "bermain" dengan benda itu. Sebagai contoh, menemukan gunting-lalu taplak meja dan sprei jadi korban, menemukan parfum-air minum dalam gelas ibu jadi 'beverage baru' (untung ibu cepat menyadari, dan tidak sempat meminumnya), menemukan kartu kredit-jadi bahan puzzle, menemukan sambel-senjata makan tuan, mata saya sendiri jadi korban, menemukan perhiasan emas-bermain hide and seek, dan menjadi ibu dermawan, atau dalam kasus ini, anak dermawan. Semua hal yang saya lakukan, membuat semua orang terllibat masalah, dan si Ayah memarahi semua orang, juga saya, tapi apa reaksi saya? diam, tanpa reaksi, seperti anak autis. Itulah Orang Indonesia, atau cuma saya aja?!
Menjelang berapa harinya, atau berapa bulannya si bayi itu, diadakan sukuran. Orang Indonesia memang begitu, suka ngada-ngadain. Tapi bagus juga sih, soalnya biasanya di acara itu si bayi, dikasi berbagai macam kado: mainan, popok, selimut, kaos kaki, berdus-dus makanan bayi. Jadi yah..menurut saya kebiasaan Orang Indonesia yang ini cukup menguntungkan, dan mungkin saya juga akan mengadakan acara ini, kalo nanti saya punya bayi.
Setelah beberapa tahun berselang, si anak sudah mulai merangkak, lalu berjalan, dan berbicara, keseimbangan sudah mulai stabil, dan si anak pun merayakan ulang tahun!! Orang Indonesia masih suka merayakan ulang tahun seperti ini, dalam rangka membuat anaknya merasa bahagia, diperhatikan, dan yang paling saya suka, diberi kado. Saya pun dirayakan ulang tahunnya, entah sampai 3 atau 7 tahun, saya lupa. Di ulang tahun saya, teman dan saudara diundang, yah..saya tidak ingat semua itu, kalo tidak ada foto. Entah kenapa saya memang mungkin punya masa kecil yang tidak bahagia, sehingga saya tidak ingat masa kecil saya.
Logikanya, ulang tahun itu, berarti bertambahnya usia kita, dan berkurangnya sisa waktu kita di kehidupan, tapi kok malah dirayain yah?! Aneh-aneh aja, Orang Indonesia suka mengikuti adat yang asalnya bukan berasal dari negara kita, tapi ya..berhubung si anak bahagia, dan diberi kado, mungkin kalo saya punya anak nanti, akan saya rayakan juga, selama beberapa tahun pertama, kalo punya duit..
Subscribe to:
Posts (Atom)